1. Tidak menyekutukan
Allah.
Sebesar-besar
kedzaliman dan kemungkaran adalah menyekutukan Allah SWT, sebagaimana firman
Allah SWT "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu
ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar".(Q.S. Luqman:13)
Allah SWT tidak akan
mengampuni dosa syirik, kecuali ia bertobat dan meninggalkan perbuatannya.
Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang berhak untuk disembah (Allahu mustahiqqul
'ibaadah). Dia lah yang berhaq di mintai pertolongan. Hanya kepada-Nyalah
segala urusan diserahkan, takut (khouf), berharap (raja') hanya layak ditujukan
kepada Allah swt, bukan kepada yang lainnya
2. Berbuat baik
kepada kedua orang tua.
Firman Allah SWT.
"Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapamu, hanya
kepada-Kulah kembalimu."( QS.Luqman: 14)
Di dalam riwayat
Bukhari, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat:
"Amalan apakah
yang dicintai oleh Allah ?Beliau menjawab: Shalat pada waktunya, ia bertanya
lagi: Kemudian Apa ?, Beliau menjawab: berbuat baik kepada orang tua, .Ia
bertanya lagi: kemudian apa?, Belau menjawab: Jihad di jalan Allah"
(shahih Bukhari V/2227, hadits No.5625)
3. Ketaatan kepada
kedua orang tua harus dilandasi oleh ketaatan kepada Allah;
Kerana tidak boleh
taat kepada keduanya dalam rangka berbuat maksiat kepada Allah, lebih-lebih
lagi menyekutukan Allah ( syirik ). Allah berfirman "Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya
di dunia dengan baik"(QS. Luqman: 14).
4. Mengikuti jalan
orang-orang yang kembali kepada Allah SWT
Firman Allah SWT
Dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka
Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. Luqman: 15)
Di sini Luqman
memberikan sebuah nasihat kepada anaknya agar ia mengikuti jejak orang-orang
yang kembali kepada Allah SWT iaitu para nabi dan rasul serta orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh, yang selalu bertaubat kepada Allah SWT, yang telah
diberi Allah SWT hidayah, iaitu tetap dalam agama yang hanif yakni Islam.
5. Allah akan
membalas semua perbuatan manusia.
Firman Allah swt :
(Luqman berkata):
"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi,
dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.(Q.S: 16)
"Maka
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula". (QS. Al
Zalzalah: 7-8).
6. Menegakkan sholat.
Shalat adalah tiang
agama, sehingga ia tidak akan tegak tanpa shalat. Maka sebagai seorang yang
beriman kita diwajibkan menegakkannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah
Luqman ayat 17 yang berbunyi :
"Hai anakku,
dirikanlah shalat …"
Shalat dapat mencegah
manusia dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah SWT.
…"Dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar." (QS. Al 'Ankabuut: 45)
7. Amar Ma'ruf nahi
Munkar.
Ada dua komponen
penting dalam Islam yang memberikan sebuah dorongan yang kuat kepada setiap
muslim untuk mendakwahkan agama yang dianutnya, yaitu Amar ma'ruf nahi mungkar
(memerintahkan berbuat kebajikan dan mencegah yang mungkar). Perintah untuk
beramar ma'ruf nahi mungkar sangat banyak di dalam Al Qur'an seperti :
"Dan hendaklah
ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung".(QS. Ali Imran:104).
8. Bersabar terhadap
apa yang menimpa kita.
Sesungguhnya segala
cobaan yang menimpa seorang muslim itu adalah merupakan sesuatu yang mesti
terjadi kerana itulah bentuk ujian (ikhtibar) dari Allah SWT, apakah ia sabar
atau tidak ?, firman Allah SWT.
"Dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diwajibkan (oleh Allah)."(QS. Luqman:17)
9. Tidak
Menyombongkan diri
Sifat takabur atau
merasa besar dihadapan manusia adalah sifat yang dibenci oleh Allah SWT.
"Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
10. Bersikap
pertengahan dalam segala hal dan berakhlaq yang baik
Islam tidak menghendaki
sikap Ghuluw (berlebih-lebihan) juga tidak menginginkan untuk bersikap tahawun
(meremehkan) dalam segala hal termasuk juga dalam perkara-perkara yang menurut
penilaian sebagian orang dianggap kecil seperti sikap berjalan, berbicara dsb.
Allah SWT mengatur itu semua sebagaimana firmanNya:
"Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
Manusia akan
mempunyai nilai jika menampakkan akhlaq yang baik, kerana tujuan diutusnya
Rasulullah SAW selain untuk menyeru kepada Allah ( Ad-dakwah ilallah) adalah
untuk menyempurnakan Akhlaq dan budi pekerti.
Sumber : Aminuddin & Tafsir Ibnu
Katsir
No comments:
Post a Comment