NIKMATNYA MEMPERBANYAK SUJUD

Oleh: Ustadz Yusuf Shandy al-Makassariy, Lc. (Pengasuh Majlis Al-Kauny Jakarta)

Bersujud di hadapan Allah SWT termasuk ibadah yang paling mulia sekaligus sebagai sarana paling baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: "Saat dimana seorang hamba paling dekat kepada Tuhannya, Allah Azza Wajalla, adalah ketika dia bersujud...." (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Namun, tahukah Anda bahwa dengan memperbanyak sujud, maka muatan-muatan listrik yang ada dalam tubuh kita akan kelaur karena diserap oleh bumi (tanah)?

Abdurrahman Al-Asymawi, seorang ulama terkemuka bangsa Mesir dalam bukunya yang berjudul Basysyiru Wa La Tunffiru  mengatakan, “Setiap hari, tubuh menyerap cahaya dan tenaga listrik magnetis yang tak sedikit jumlahnya melalui perangkat-perangkat listrik yang kita gunakan. Sehingga dengan demikian tubuh ini menjadi alat untuk menyerap cahaya listrik magnetis dalam jumlah banyak. Artinya, tubuh mengangkut sejumlah tenaga listrik tanpa kita sadari."

Ketika kita mengalami influenza, badan terasa pegal, berat, sesak, malas dan lemah, hal ini menandakan bahwa tubuh sedang merasakan sesuatu dari muatan magnetis tersebut. Lalu bagaimana jalan keluarnya?

Melalui riset ilmiah, seorang peneliti Barat “non-muslim” mengemukakan bahwa metode paling jitu untuk "mensucikan" tubuh dari kandungan listrik positif (yang berbahaya bagi tubuh) adalah dengan mengarahkan ubun ke bumi (tanah) lebih dari sekali. Karena, tanah itu sifatnya negatif maka ia akan menarik muatan lsitrik yang positif, yang terdapat dalam tubuh. Hal yang sama juga terjadi pada aliran (kabel) listrik dari gedung-gedung yang dialirkan ke dalam tanah. Tujuannya adalah untuk menarik muatan listrik yang ada pada petir ke arah tanah.  

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa metode paling tepat adalah menempelkan ubun-ubun ke tanah secara langsung seraya memfokuskan arah pandangan ke arah pusat bumi. Karena, dalam keadaan seperti itu, muatan lsitrik yang ada dalam tubuh akan terserap oleh bumi sacara lebih kuat dan dalam jumlah yang banyak.

Dan yang lebih mengagumkan adalah bahwa secara ilmiah yang menjadi pusat bumi adalah Makkah Al-Mukarramah, dan lebih tepatnya lagi adalah Ka’bah, sebagaimana yang terdapat dalam kajian-kajian geografis dan disepakati oleh mereka yang ahli di bidangnya.

Jika demikian, sujud kepada Allah SWT yang dilakukan setiap kali shalat adalah merupakan sarana yang paling tepat untuk membuang muatan2 listrik berbahaya tersebut, sekaligus menjadi sarana yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Sang Maha Pancipta. 

Manfaat lain dari banyak bersujud adalah ampunan dan derajat yang tinggi dari Allah SWT. Rasulullah saw bersabda, "Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Sesungguhnya jika kamu sujud satu kali saja karena Allah, maka Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan satu kesalahanmu." (HR. Muslim dari Tsauban Abu Abdullah)

Maka, dengan memperbanyak sujud, dua beban tubuh yang berbahaya, yaitu muatan listrik dan dosa akan berkurang sehingga tubuh pun terasa ringan.     

Dalam Shahih-nya, Muslim meriwayatakan bahwa Abu Firâs Rabi'ah bin Ka'ab Al-Aslamiy khadim (pelayan) Rasulullah SAW dan termasuk ahlusshuffah-berkata, “Suatu kali Saya bermalam bersama Rasulullah SAW, Saya menyediakan air untuk beliau berwudhu dan untuk kepentingan beliau yang lain. Melihat hal tersebut, Rasulullah saw berkata, "Mintalah!" Saya menjawab, "Saya mohon agar dapat menemanimu di dalam surga." Maka beliau bertanya, "Apakah ada permohonan lainnya?" Saya menjawab, "Hanya itu, wahai Rasulullah." Beliau lalu bersabda, "Bantulah aku untuk mewujudkan permintaanmu itu dengan banyak bersujud." 

Demikianlah Allah SWT mempersembahkan balasan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya banyak bersujud di hadapan-Nya.

4 CARA ALLAH MEMBERI REZEKI KEPADA MAKHLUKNYA

Setiap terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin dan solar, akan menimbulkan keresahan bagi semua lapisan masyarakat, terutama bagi orang-orang yang berpenghasilan kecil. Mereka mengeluh dan bingung mengatur perekonomian rumah tangganya. Naiknya harga bahan bakar memang jelas mempengaruhi harga kebutuhan pokok. Bahkan harga BBM belum resmi naik, harga kebutuhan pokok sudah duluan naik.

Eits, kali ini kami bukan untuk mengomentari KENAIKAN BBM, sekali lagi BUKAN. Kami ingin berbagi “4 CARA ALLAH MEMBERI REZEKI KEPADA MAKHLUKNYA”, semoga bermanfaat!

1. REZEKI TINGKAT PERTAMA (YANG DIJAMIN OLEH ALLAH)

Firman Allah Swt, “Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yg tdk dijamin oleh Allah rezekinya.” (QS. Hud [11]: 6)

Artinya, Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.

2. REZEKI TINGKAT KEDUA

Allah Swt berfirman, “Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya.” (QS. An-Najm [53]: 39)

Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapat hasil ya dua jam. Jika kerja lebih cerdas, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak dipandang dia itu muslim atau kafir.

3. REZEKI TINGKAT KETIGA

Allah Swt mengatakan, “… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]:7)

Inilah rezeki yang disayang Allah. Hamba yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih

sayang Allah Swt dan mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah! Hamba yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah Swt tambahkan selalu.

4. REZEKI KE EMPAT (UNTUK ORANG BERIMAN DAN BERTAQWA)

Firman Allah Swt, “…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka -sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

(QS.Ath-Thalaq [65]:2-3)

Peringkat rezeki yang ke empat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Orang istimewa ini (muttaqun) adalah orang yang benar-benar dicintai dan dipercaya oleh Allah utk memakmurkan atau mengatur kekayaan Allah di bumi ini.

NIKMATNYA MEMPERBANYAK SUJUD

Oleh: Ustadz Yusuf Shandy al-Makassariy, Lc. (Pengasuh Majlis Al-Kauny Jakarta)

Bersujud di hadapan Allah SWT termasuk ibadah yang paling mulia sekaligus sebagai sarana paling baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: "Saat dimana seorang hamba paling dekat kepada Tuhannya, Allah Azza Wajalla, adalah ketika dia bersujud...." (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Namun, tahukah Anda bahwa dengan memperbanyak sujud, maka muatan-muatan listrik yang ada dalam tubuh kita akan kelaur karena diserap oleh bumi (tanah)?

Abdurrahman Al-Asymawi, seorang ulama terkemuka bangsa Mesir dalam bukunya yang berjudul Basysyiru Wa La Tunffiru mengatakan, “Setiap hari, tubuh menyerap cahaya dan tenaga listrik magnetis yang tak sedikit jumlahnya melalui perangkat-perangkat listrik yang kita gunakan. Sehingga dengan demikian tubuh ini menjadi alat untuk menyerap cahaya listrik magnetis dalam jumlah banyak. Artinya, tubuh mengangkut sejumlah tenaga listrik tanpa kita sadari."

Ketika kita mengalami influenza, badan terasa pegal, berat, sesak, malas dan lemah, hal ini menandakan bahwa tubuh sedang merasakan sesuatu dari muatan magnetis tersebut. Lalu bagaimana jalan keluarnya?

Melalui riset ilmiah, seorang peneliti Barat “non-muslim” mengemukakan bahwa metode paling jitu untuk "mensucikan" tubuh dari kandungan listrik positif (yang berbahaya bagi tubuh) adalah dengan mengarahkan ubun ke bumi (tanah) lebih dari sekali. Karena, tanah itu sifatnya negatif maka ia akan menarik muatan lsitrik yang positif, yang terdapat dalam tubuh. Hal yang sama juga terjadi pada aliran (kabel) listrik dari gedung-gedung yang dialirkan ke dalam tanah. Tujuannya adalah untuk menarik muatan listrik yang ada pada petir ke arah tanah.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa metode paling tepat adalah menempelkan ubun-ubun ke tanah secara langsung seraya memfokuskan arah pandangan ke arah pusat bumi. Karena, dalam keadaan seperti itu, muatan lsitrik yang ada dalam tubuh akan terserap oleh bumi sacara lebih kuat dan dalam jumlah yang banyak.

Dan yang lebih mengagumkan adalah bahwa secara ilmiah yang menjadi pusat bumi adalah Makkah Al-Mukarramah, dan lebih tepatnya lagi adalah Ka’bah, sebagaimana yang terdapat dalam kajian-kajian geografis dan disepakati oleh mereka yang ahli di bidangnya.

Jika demikian, sujud kepada Allah SWT yang dilakukan setiap kali shalat adalah merupakan sarana yang paling tepat untuk membuang muatan2 listrik berbahaya tersebut, sekaligus menjadi sarana yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Sang Maha Pancipta.

Manfaat lain dari banyak bersujud adalah ampunan dan derajat yang tinggi dari Allah SWT. Rasulullah saw bersabda, "Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Sesungguhnya jika kamu sujud satu kali saja karena Allah, maka Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan satu kesalahanmu." (HR. Muslim dari Tsauban Abu Abdullah)

Maka, dengan memperbanyak sujud, dua beban tubuh yang berbahaya, yaitu muatan listrik dan dosa akan berkurang sehingga tubuh pun terasa ringan.

Dalam Shahih-nya, Muslim meriwayatakan bahwa Abu Firâs Rabi'ah bin Ka'ab Al-Aslamiy khadim (pelayan) Rasulullah SAW dan termasuk ahlusshuffah-berkata, “Suatu kali Saya bermalam bersama Rasulullah SAW, Saya menyediakan air untuk beliau berwudhu dan untuk kepentingan beliau yang lain. Melihat hal tersebut, Rasulullah saw berkata, "Mintalah!" Saya menjawab, "Saya mohon agar dapat menemanimu di dalam surga." Maka beliau bertanya, "Apakah ada permohonan lainnya?" Saya menjawab, "Hanya itu, wahai Rasulullah." Beliau lalu bersabda, "Bantulah aku untuk mewujudkan permintaanmu itu dengan banyak bersujud."

Demikianlah Allah SWT mempersembahkan balasan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya banyak bersujud di hadapan-Nya. Subhanallah….

Kisah Ashabul Kahfi

Kisah Ashabul Kahfi merupakan suatu kisah benar mengenai beberapa orang pemuda yang tertidur di dalam sebuah gua, dan cuma bangun 309 tahun kemudian.

Pemuda-pemuda beriman ini hidup pada masa Raja Decius dari Rom, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa a.s. Mereka hidup di tengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang zalim. Demi menjaga iman, mereka melarikan diri dari kota, dikejar oleh tentera raja untuk dibunuh. Hingga pada suatu ketika, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai sebagai tempat persembunyian.

Firman Allah dalam Al-Quran (Surah Al-Kahfi ayat 10 hingga ayat 26):

"(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".[18:10]


"Lalu Kami tidurkan mereka dengan nyenyaknya dalam gua itu, bertahun-tahun, yang banyak bilangannya".[18:11]

"Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya), untuk Kami menguji; siapakah dari dua golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam gua itu)".[18:12]

"Kami ceritakan kepadamu (Wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada tuhan mereka, dan Kami tambahi mereka dengan hidayah dan petunjuk".[18:13]

"Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun (menegaskan tauhid) lalu berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".[18:14]

"(Mereka berkata pula sesama sendiri): "Kaum kita itu, menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah; sepatutnya mereka mengemukakan keterangan yang nyata yang membuktikan ketuhanan makhluk-makhluk yang mereka sembah itu?(Tetapi mereka tidak dapat berbuat demikian); Maka tidak ada yang lebih zalim dari orang-orang yang berdusta terhadap Allah.[18:15]

"Dan oleh kerana kamu telah mengasingkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah yang lain dari Allah, maka pergilah kamu berlindung di gua itu, supaya Tuhan kamu melimpahkan dari RahmatNya kepada kamu, dan menyediakan kemudahan-kemudahan untuk (menjayakan) urusan kamu dengan memberikan bantuan yang berguna".[18:16]

"Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu. Yang demikian ialah dari tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan) Allah. Sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah, maka dialah yang berjaya mencapai kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak sekali-kali akan beroleh sebarang penolong yang dapat menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya".[18:17]

"Dan engkau sangka mereka sedar, padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri (supaya badan mereka tidak dimakan tanah); sedang anjing mereka menghulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua; jika engkau melihat mereka, tentulah engkau akan berpaling melarikan diri dari mereka, dan tentulah engkau akan merasa sepenuh-penuh gerun takut kepada mereka".[18:18]

"Dan demikian pula Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) supaya mereka bertanya-tanyaan sesama sendiri. Salah seorang di antaranya bertanya: "Berapa lama kamu tidur?" (Sebahagian dari) mereka menjawab: "Kita telah tidur selama sehari atau sebahagian dari sehari". (Sebahagian lagi dari) mereka berkata: "Tuhan kamu lebih mengetahui tentang lamanya kamu tidur; sekarang utuslah salah seorang dari kamu, membawa wang perak kamu ini ke bandar; kemudian biarlah dia memilih mana-mana jenis makanan yang lebih baik lagi halal (yang dijual di situ); kemudian hendaklah ia membawa untuk kamu sedikit habuan daripadanya; dan hendaklah ia berlemah-lembut dengan bersungguh-sungguh (semasa di bandar); dan janganlah dia melakukan sesuatu yang menyebabkan sesiapapun menyedari akan hal kamu.[18:19]

"Sesungguhnya, kalaulah mereka mengetahui hal kamu, tentulah mereka akan merejam dan membunuh kamu, atau mereka akan mengembalikan kamu kepada agama mereka (secara paksa); dan jika berlaku demikian, kamu tidak sesekali akan berjaya selama-lamanya".[18:20]

“Dan demikian Kami dedahkan hal mereka kepada orang ramai supaya oang-orang itu mengetahui bahawa janji Allah menghidupkan semula orang mati adalah benar, dan bahawa hari kiamat itu tidak ada sebarang syak padanya;pendedahan itu berlaku semasa orang-orang itu berbantah sesama sendiri mengenai perkara hidupnya semula orang mati. Setelah itu maka (sebahagian dari) mereka berkata: “Dirikanlah sebuah bangunan di sisi gua mereka, Allah jualah yang mengetahui akan hal ehwal mereka”. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka (pihak raja) pula berkata: “Sebenarnya kami hendak membina sebuah masjid (tempat ibadah) di sisi gua mereka”.[18:21]

“(Sebahagian dari) mereka akan berkata: “Bilangan Ashabul Kahfi itu tiga orang, yang keempatnya ialah anjing mereka”; dan setengahnya pula berkata bilangan mereka lima orang, yang keenamnya ialah anjing mereka”, secara meraba-raba dalam gelap akan sesuatu yang tidak diketahui; dan setengahnya yang lain berkata: “Bilangan mereka tujuh orang dan kelapannya ialah anjing mereka”. “Katakanlah (wahai Muhammad): “Tuhanku lebih mengetahui akan bilangan mereka, tiada yang mengetahui bilangannya melainkan sedikit”. Oleh itu janganlah engkau berbahas dengan sesiapapun mengenai mereka melainkan dengan bahasan (secara sederhana) yang nyata (keterangannya di dalam al-Quran), dan janganlah engkau meminta penjelasan mengenai hal mereka kepada seseorang pun dari golongan (yang membincangkannya)”.[18:22]

“Dan janganlah engkau berkata mengenai sesuatu (yang hendak dikerjakan): “Bahawa aku akan lakukan yang demikian itu, kemudian nanti”.[18:23]

“Melainkan (hendaklah disertakan dengan berkata): “InsyaAllah”. Dan ingatlah serta sebutlah akan Tuhanmu jika engkau lupa; dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan petunjuk yang lebih dekat dan lebih terang dari ini”.[18:24]

“Dan mereka telah tinggal tidur dalam gua mereka :tiga ratus tahun (dengan kiraan ahli kitab) dan sembilan lagi (dengan kiraan kamu)”.[18:25]

“Katakanlah (wahai Muhammad): “Allah jua yang mengetahui tentang masa mereka tidur; bagiNya-lah tertentu ilmu pengetahuan segala rahsia langit dan bumi; terang sungguh penglihatanNya dan jelas sungguh pendengaranNya (terhadap segala-galanya)! Tidak ada bagi penduduk langit dan bumi pengurus selain daripadaNya) dan ia tidak menjadikan sesiapapun masuk campur dalam hukumNya”.[18:26]

Tiupan sangkakala

Sangkakala iaitu sejenis serunai akan ditiup oleh Malaikat Israfil sebelum Hari Kiamat. Diriwayatkan Sangkakala yang ditiup oleh malaikat Israfil ini adalah sebanyak tiga (3) kali tiupan iaitu:

Tiupan sangkakala pertama - (Tiupan mengejutkan)
Tiupan sangkakala kedua - (Tiupan mematikan)
Tiupan sangkakala ketiga - (Tiupan membangkitkan)

Hal ini berlandaskan Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah setelah selesai menciptakan langit dan bumi, Dia menciptakan sangkakala, lalu diberikan di mulut Israfil, maka Israfil meletakkan sangkakala dimulutnya dan pandangan matanya ke arah Arasy menunggu bila diperintahkan (meniup sangkakala)." Aku (Abu Hurairah) berkata; "Wahai Rasulullah apakah sangkakala itu?, Baginda menjawab "Tanduk", aku bertanya lagi Bagaimanakah bentuknya?, Baginda menjawab "Sangat besar". Lalu baginda melanjutkan sabdanya: "Demi zat (Allah) yang mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya garis tengah sangkakala itu seluas langit dan bumi, yang akan ditiup dengan 3 kali tiupan. Yang pertama tiupan mengejutkan, yang kedua tiupan mematikan dan yang ketiga, tiupan kebangkitan untuk menghadap Tuhan semesta alam."

Tiupan sangkakala pertama


Pada tiupan ini, seluruh alam semesta termasuk langit dan bumi serta alam buana akan bergoncang dengan sebenar-benar goncangan dan benar-benar hebat, seluruh makhluk digambarkan ketakutan dan amat terperanjat, Menurut Al-Quran gambaran tatkala pasca tiupan pertama cukup dahsyat, sehinggakan ibu yang menyusukan anaknya akan melepaskan (mencampakkan) anaknya, orang yang hamil, tiba-tiba melahirkan anaknya walaupun janinnya masih muda, manusia juga lintang pukang seperti kupu-kupu bertebaran (Surah Al-Qariah). Al-Quran juga jelas menggambarkan tiada sesuatupun yang mengetahui bila Kiamat itu muncul, sedangkan Hari Kiamat itu berlaku tatkala manusia sedang sibuk melayan urusan dunia mereka, ada juga yang sibuk memikirkan dan bertanya antara sesama mereka tentang bila Kiamat akan bermula dan ada juga manusia sedang sibuk bertengkar atas pelbagai urusan. Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 48-50 bermaksud:
“ Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?. Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan sahaja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya. ”

Digambarkan suasana keadaan bumi berlakunya gempa bumi yang dahsyat, gunung-ganang hancur dan berkecai (Surah Al-Qariah dan Surah At-Takwir), kerak-kerak bumi diterbalikkan, laut menaik seperti ombak tsunami yang begitu hebat serta panas mendidih (Surah At-Takwir). Kebakaran yang berlaku akibat letusan gunung berapi, meletupnya tempat simpanan gas, nuklear, sehinggakan tidak dapat dipadam, api marak dan menjulang tinggi dan seluruh dunia diselaputi asap tebal. Bumi digambarkan hilang cahayanya tiada lagi sumber cahaya, bumi menjadi gelap gelita.

Al-Quran juga menggambar suasana langit juga turut tidak teratur, planet-planet tidak lagi beredar pada orbitnya, langit dilihat terbelah (Surah Al-Insyiqaq), bintang-bintang bertaburan, matahari hilang akan cahayanya (Surah At-Takwir). Semuanya berlanggar antara satu sama lain. Tentang tiupan sangkakala pertama, Allah menjelaskan dalam Al-Quran:
“ Pada masa berlakunya "tiupan sangkakala yang pertama" yang menggoncangkan alam, (sehingga mati segala yang bernyawa dan punah ranah sekalian makhluk selain dari yang dikecualikan), (Surah An-Naaziat : 6) ”


Dari dalil diatas ternyata apa-apa yang berada di seluruh pelosok langit dan di bumi akan mati, melainkan mereka yang dikehendaki oleh Allah. Ulama tafsir berpendapat makhluk yang masih hidup adalah golongan Malaikat. Surah An-Naaziat ayat 1 hingga 6 jelas menunjukkan pada saat berlakunya tiupan sangkakala pertama Malaikat-malaikat akan memulakan tugasnya dengan agresif untuk mencabut nyawa dan menghancurkan langit dan bumi atas perintah Allah.

Keadaan iblis dan syaitan

Allah telah berjanji untuk memanjangkan umur iblis dan syaitan sehingga munculnya Hari Kiamat, iblis dan syaitan pasca tiupan sangkakala pertama dilihat akan menjadi tidak kehaluan, ketika itu iblis, mula menyesali perbuatan jahatnya kepada anak-anak dan keturunan Nabi Adam a.s.. Iblis ketika itu menangis dan berkata: "Tuhanku, sekarang suruhlah aku sujud kepada siapa yang Engkau kehendaki". Ketika itu para syaitan berasa hairan dengan keadaan iblis yang merendah diri, lalu mereka bertanya, "Wahai penghulu kami kepada siapa engkau tunduk?", iblis mengangkat kepalanya lalu berkata "Aku merendah dan sujud kepada Tuhan sekalian alam yang telah memanjangkan umurku (dan umurmu) sampai hari sudah ditentukan. Sekarang sudah dekat masanya hari yang ditentukan itu.". Maka seluruh bala tentera syaitan dan iblis menangis dan memohon taubat dari Allah, tiada taubat dari Allah kepada mereka lagi kerana mereka telah kafir. (Surah Al-Baqarah ayat 34)

Tiupan sangkakala kedua

Setelah beberapa lama keadaan kehancuran dan porak peranda bumi dan seluruh alam semesta yang bertambah hebat dan sangat rakus menghacurkan segala isi langit dan bumi tanpa belas kasihan. Maka Allah SWT telah mengarahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala kedua.

Firman Allah SWT dalam Surah An-Naaziat ayat 7:
“ Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. ”

Pada tiupan kali ini, seluruh makhluk alam semesta dan alam buana akan mati keseluruhannya, melainkan sesiapa yang ditentukan Allah untuk masih bernyawa. Pada peringkat ini bunyi sangkakala ini dapat didengari sehingga lapisan langit ke-7. Malaikat Israfil juga mati pada saat ini sejurus ia meniup sangkakala.

Pada saat ini tanggungjawab Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa bertambah agresif, jika dibandingkan dengan tugasnya mencabut nyawa sebelum tiupan sangkakala pertama dan ketika tiupan sangkakala pertama. Malaikat Izrail diriwayatkan akan mencabut nyawa seluruh makhluk di alam langit dan bumi dengan wajah yang mengerikan. Ia akan mencabut nyawa golongan munkar dengan paksaan dan kekerasan.

Setelah Malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa segala makhluk hidupan termasuk nyawa haiwan, tumbuh-tumbuhan, manusia, jin, syaitan, iblis, batu-batu, udara, air, nyawa segala zarah dan atom dan lain-lain. Maka Malaikat Izrail (Malaikat Maut) akan segera menghadap Allah dengan penuh tawaduk, amat takut dan gerun, mengucap syukur dan pujian-pujian kepada Allah, seraya berkata: “Ya Rabbi, semua penduduk langit dan bumi telah meninggal kecuali yang Engkau kehendaki.” Lalu Allah berfirman (dan Dia lebih mengetahui mereka yang tertinggal) , “Siapa yang tertinggal?” Malaikat Maut dengan penuh gerun dan tunduk patuh menjawab: “Ya Rabbi, tinggallah Engkau Yang Maha Hidup dan Tak Akan Pernah Mati dan tinggallah para pembawa Arasy-Mu, dan tinggallah Jibril dan Mikail serta aku.”

Seraya atas kekuasaanNya Allah berfirman: “Jibril dan Mikail akan mati juga.” Maka Allah memberi kekuatan bagi Arasy (untuk berkata-kata), sehingga ia berkata: “Ya Rabbi, akankah Jibril dan Mikail mati?”. Allah berfirman dengan penuh hikmat keAgunganNya: “Diamlah, kerana sesungguhnya Aku telah menetapkan kematian itu atas segala yang berada di Arasy Ku!.” Lalu atas perintah Allah, Jibril dan Mikail pun menemui kematian.

Kemudian dengan penuh rasa gerun dan tunduk patuh, Malaikat Izrail pun menemui Allah dan mengucapkan: “Ya Rabbi, telah mati Jibril dan Mikail, tinggallah aku bersama para pembawa (Malaikat pejunjung) ArasyMu.” Allah berfirman: “Para pembawa ArasyKu akan mati juga.”. Lalu mereka mati. Lalu Allah memerintahkan Arasy untuk mengambil sangkakala dari Israfil. Lalu datang Malaikat maut kepada Allah lalu berkata: “Ya Rabbi, para pembawa ArasyMu telah meninggal juga.” Lalu Allah berfirman: (dan Dia lebih tahu siapa yang tertinggal) “Siapakah tertinggal?”. Dengan penuh ketakutan dan amat rendah diri Malaikat maut (Malaikat Izrail) menjawab: ““Ya Rabbi, tinggallah Engkau Yang Maha Hidup dan Tak Akan Pernah Mati dan tinggallah aku.”

Allah dengan penuh kekuasaaNya berfirman: “Engkau adalah salah satu ciptaan-Ku, engkau pun akan mati, maka matilah engkau!.” Maka Malaikat Maut pun mati. Maka ketika itu tidak tertinggal satu pun makhluk ciptaan Allah yang masih hidup, melainkan Allah Yang Maha Perkasa, Yang Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan. Dialah pengakhiran sebagaimana Dialah permulaan.

Para Ulama berlainan pendapat samada Arasy itu dikira suatu nonmateri (bukan fizik) atau materi (fizik). Sila lihat Arasy untuk bacaan lanjut.

Lalu, Allah melipat langit dan bumi bagai melipat Kitab, lalu Allah membentangkannya, lalu melipatkannya dengan 3 kali lipatan. Seraya dengan gahnya berfirman: “Akulah Yang Maha Gagah!” (3 kali). Lalu Dia berseru: “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” (3 kali), tetapi tidak ada jawapannya (Kerana semua makhluk ciptaan sudah tiada melainkan Allah Yang Maha Kekal Abadi). Lantas Allah berfirman pada DiriNya: “Milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.”

Lalu Allah menggantikan bumi dengan bumi yang lain, dan langit dengan langit yang lain. Dia menghamparkan, mendatarkan, dan melapangkannya. Tidak ada padanya lekukan sedikit pun, kemudian Allah menggoncangkan ciptaanNya dengan sekali goncangan dan tiba-tiba segala makhluk yang asalnya menjadi penghuni langit dan bumi serta diantara kedua-duanya wujud seperti sedia kala, kewujudan itu berlaku dengan mudah.

Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 78-83:
“ Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa pada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”. Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, iaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.” Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa mencipta kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar. Dia Berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!”, maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) Yang diTanganNya Kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada Nya lah kamu dikembalikan. ”

Kemudian Allah memerintahkan langit menurunkan hujan selama 40 hari sehingga air mencapai ketinggian 12 hasta. Kemudian Allah memerintahkan seluruh jasad-jasad yang telah hancur luluh diseluruh semesta untuk tumbuh laksana tumbuh-tumbuhan segar menghijau. Namun Al-Quran juga menjelaskan seperti berikut tentang keadaan kebangkitan manusia di Hari Kiamat.

Firman Allah SWT dalam Surah Al-Zalzalah ayat 6:
“ Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. ”

Kemudian Allah SWT dengan KekuasaanNya berseru: “Hiduplah Jibril dan Mikail!”. Lalu keduanya pun hidup, dan Allah memanggil Jibril dan Mikail, lalu keduanya datang dengan beragam, roh-roh kaum mukminin nampak bercahaya dan yang lain-lain gelap gelita. Lalu dilemparkan semua roh-roh tersebut ke dalam sangkakala agar tiupan dari sangkakala itu dapat bertebaran kembali ke jasad masing-masing.

Tiupan sangkakala ketiga

Kemudian atas kuasa Allah SWT, Ia menghidupkan Malaikat Israfil, lalu diperintahkan untuk Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala dengan tiupan kali ketiga, pada tiupan ini dikenali tiupan kebangkitan. Maka segala roh-roh yang ditempatkan dalam sangkakala itu bertebaran bagaikan lebah yang memenuhi antara langit dan bumi. Dan ketika itu Allah berfirman; “Demi Keagungan dan KemulianKu, hendaklah semua roh kembali ke jasadnya masing-masing.” Maka segala roh akan kembali ke jasadnya mengikut ketentuan yang telah Allah tentukan bagi mereka. Roh-roh manusia, kembali kepada manusia, roh-roh haiwan kembali kepada haiwan, roh-roh tumbuhan kembali pada tumbuhan, roh-roh batuan, pasir, laut, air, bumi, planet-planet, bintang-bintang, jin, malaikat, syaitan dan segala makhluk ciptaan Allah yang lain pun kembali kepada jasad-jasad mereka tanpa sesuatu pun terlepas dari pengetahuan dan kawalanNya. Maka bangkit dan segar semua makhluk ciptaan Allah seperti mana ia berada alam dunia suatu ketika dahulu, maka perasaan mereka bercampur baur ada yang takut, hairan, gembira, dan sebagainya semua hanya menunggu penghakiman dari Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana.

Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 51 hingga 53 tentang tiupan sangkakala ketiga yang bermaksud:
“ Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami!, Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan sahaja, maka tiba-tiba mereka dikumpulkan kepada Kami. ”

Hadis diriwayatkan daripada Abu Hurairah RA, ia berkata:
“ Rasulullah bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan.

Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, iaitu tulang ekornya (koksiks) dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (Nombor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5253)

Dalil Al-Quran tentang sangkakala


Firman Allah S.W.T:
“ Dan (ingatkanlah) hari di tiup sangkakala, lalu terkejutlah (gerun gementar) makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah dan kesemuanya akan datang kepadaNya dengan keadaan tunduk patuh. (Surah an-Naml : 87) ”

Firman Allah S.W.T:
“ Kemudian (ketahuilah bahawa) apabila ditiup Sangkakala dengan sekali tiup- Dan bumi serta gunung-ganang diangkat (dari tempatnya) lalu dihancurkan keduanya dengan sekali hancur, - Maka pada saat itu berlakulah hari kiamat, - Dan terbelahlah langit, lalu menjadilah ia pada saat itu reput (dan runtuh)," (Surah Al-Haqqah : 13-17) ”

Firman Allah S.W.T:
“ Dan sudah tentu akan ditiup sangkakala, maka pada waktu itu matilah makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali sesiapa yang dikehendaki Allah (terkemudian matinya); kemudian ditiup sangkakala sekali lagi, maka dengan serta-merta mereka bangun berdiri menunggu (kesudahan masing-masing). (Surah az-Zumar : 68) ”


Firman Allah S.W.T:
“ Dan sudah tentu akan ditiupkan sangkakala (menghidupkan orang-orang yang telah mati; apabila berlaku yang demikian) maka semuanya segera bangkit keluar dari kubur masing-masing (untuk) mengadap Tuhannya. (Surah Yassin : 51) ”

Hadis tentang sangkakala

Hadis Abu Hurairah r.a katanya:
“ Ketika seorang Yahudi menawarkan barang dagangannya dan telah diberi sedikit gambaran bahawa beliau belum merasa puas hati atau tidak meredainya, kalau tidak silap namanya Abdul Aziz berkata: Tidak, demi Zat yang telah memilih Nabi Musa a.s kepada manusia. Seorang lelaki Ansar yang mendengar kata-katanya terus menampar mukanya dan berkata: Kamu berkata Demi Zat yang telah memilih Nabi Musa a.s kepada manusia? Bukankah Rasulullah telah berada di tengah-tengah kita? Lalu orang Yahudi tersebut pergi menemui Rasulullah dan berkata: Wahai Abu Al-Qasim! Sesungguhnya aku memiliki jaminan dan perjanjian, tetapi si anu telah menampar mukaku. Rasulullah bertanya kepada lelaki Ansar tadi: Kenapa kamu menampar mukanya? Beliau menjawab: Orang Yahudi telah berkata bahawa demi Zat yang telah memilih Nabi Musa a.s kepada manusia. Bukankah engkau berada di tengah-tengah kami? Rasulullah menampakkan wajahnya yang marah dan bersabda: Janganlah kamu mengutamakan di antara para utusan Allah. Sesungguhnya sangkakala iaitu sejenis serunai akan ditiup. Apa yang berada di pelosok langit dan di bumi akan mati, melainkan orang-orang yang dikehendaki oleh Allah. Pada tempoh yang lain pula sangkakala iaitu sejenis trompet akan ditiup lagi. Maka aku adalah orang pertama yang dibangkitkan. Apabila Nabi Musa a.s telah berpegang pada Arasy, aku tidak tahu adakah telah diperhitungkan kematian Musa a.s (dengan tiupan sangkakala) pada hari At-Tur atau beliaukah yang telah dibangkitkan sebelum aku dan aku tidak akan berkata: Sesungguhnya ada seorang lelaki yang lebih utama daripada Yunus bin Matta a.s

(Nombor Hadis Dalam Sahih Muslim [Dalam Bahasa Arab sahaja]: 4376) ”

Hadis jarak tiupan dua sangkakala


Hadis diriwayatkan daripada Abu Hurairah RA, ia berkata:
“ Rasulullah bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan.

Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, iaitu tulang ekornya (koksiks) dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari Kiamat. (Nombor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5253)

Kemunculan Imam Mahdi

Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah "nama gelaran" sebagaimana halnya dengan gelaran khalifah, amirul mukminin dan sebagainya.
Imam Mahdi dapat diertikan secara bebas bermakna "pemimpin yang telah diberi petunjuk" Dalam bahasa Arab kata Imam = pemimpin, ataupun Mahdi = orang yang mendapat petunjuk

Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadis di atas, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad S.A.W, nama bapanya pun sama seperti nama bapa Rasullullah S.A.W, iaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama dengan Rasulullah S.A.W. iaitu Muhammad bin Abdullah.


Kemunculan Imam Mahdi bukan kerana kemahuan Imam Mahdi itu sendiri melainkan kerana takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyedari bahawa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah s.w.t. meng islahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadis berikut :Telah bersabda Rasulullah s.a.w, "Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadis berikut :Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata, "Pada suatu hari tubuh Rasulullah s.a.w. bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah s.a.w. menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, iaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Kaabah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Kaabah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah s.w.t. akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing.'" (HR. Bukhary, Muslim)

Tidak akan muncul seorang pemimpin (yang dikatakan Imam Mahdi) dikalangan umat Nabi Muhammad di akhir zaman sebelum kebanyakan orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya bersatu di bawah satu kitab(Al-Quran) memenuhi bumi ini dengan kebaikan dan mereka juga mengajak dan memimpin manusia yang hendak beriman mengikut mereka melaksanakan semua perintah di dalam Al-Quran.

Mereka, tidak berbuat sesuatu kerana manusia atau kerana kepentingan diri sendiri. Ini kerana mereka telah melihat banyak sekali kerosakan yang berlaku atas muka bumi hasil dari tangan-tangan manusia sendiri. Terlalu banyak pecah belah yang berlaku di kalangan manusia seperti mana yang tertulis di dalam surah Ar-Ruum ayat 32:

yaitu orang-orang yang memecah belas agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada gologan mereka

Sebagaimana yang berlaku di dalam setiap negara yang ada di muka bumi ini. Selain umat Islam berjaya dipecahbelahkan menjadi berbangsa-bangsa (wujud negara-negara) mereka juga berjaya dipecahbelahkan dengan wujudnya berbeza-beza kepimpinan di dalam sesebuah negara (wujud parti-parti politik). Dengan adanya keadaan begini semakin sukar umat Islam untuk bersatu kerana perbezaan kepentingan di dalam kelompok masing-masing, Telah bersabda Rasulullah s.a.w, "Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Kaabah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi." (HR. Muslim)

Golongan pemimpin yang mendapat petunjuk dari Allah (Imam Mahdi) sedang berusaha menyatukan kembali perpecahan ini. Akan tetapi mereka juga tidak lari dari mendapat ujian dalam menyatukan semua manusia untuk kembali kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah.Telah bersabda Rasulullah s.a.w, "Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi." (HR. Muslim)

Umat Islam akhir zaman ini amat jauh dari memahami kitabnya sendiri. Kebanyakan mereka hanya menggunakan Al-Quran sekadar baca-bacaan dan tidak kurang yang menggunakan sebagai azimat. Sedang fungsi sebenar kitab itu tidak dilaksanakan sebenar-benarnya. Telah bersabda Rasullah s.a.w, "Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka." (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)Telah bersabda Rasulullah s.a.w, "Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut Kaabah." (HR. Ahmad, Abu Dawud)

Difahami bahawa perlantikan Imam Mahdi(Khalifah terakhir umat Islam) akan berlaku dihadapan Baitullah. Ini kerana hadis di atas jelas menerangkan peristiwa yang akan berlaku.Telah bersabda Rasulullah s.a.w, "Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Kaabah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka." (HR. Ahmad)

Nabi Isa akan menyelamatkan manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj

Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog dalam versi Kristian).

Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh , tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka. (seperti yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Nawwas)

Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak zaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba(Ya’juj dan Ma’juj)yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina) ”

Dan di Thur terkepunglah Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya ,menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka.Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun dikota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.” (HR. Ahmad,Muslim & Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am)

Catatatan dalam versi Kristian "orang-orang beriman akan diselamatkan dibawa ke awan"

Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. sabdanya:
"Dinding Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi" (QS . Al Anbiyaa' : 96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: "Dulu di sini pernah ada air". Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: "Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala rnereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: "Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong." (HR. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan Hakim dari Abu Sa’id)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...